
Cirebon | Kaliber38news.com – Jalan Desa Belawa yang menghubungkan dengan Desa Cipeujeuh Kulon Kecamatan Lemahabang terancam terputus, akses utama yang menghubungkan wilayah Kecamatan Lemahabang dengan Kecamatan Greged ini mengalami longsor pada Sabtu (19/4) kemarin sekira Pukul 04.00 Wib. Hari ini, Senin pagi (21/4) pergeseran tanah atau longsor susulan kembali terjadi, hal ini tentunya sangat membahayakan dan mengancam keselamatan pengendara.
Pantauan Liputanberita dilokasi, area longsor nampak sudah dilakukan pematokan cerucuk bambu oleh warga masyarakat sebagai upaya meminimalisir pergerakan tanah yang semakin meluas. Mirisnya, jalur vital ini terancam putus jika tidak segera dilakukan tindakan cepat dan penanganan serius. Lambannya respons dari Pemerintah Kabupaten Cirebon terhadap pergerakan tanah yang terjadi di Ruas Jalan Cipeujeuh – Kamarang membuat warga Desa Belawa geram dan kecam keras kinerja pejabat daerah.
Kuwu Desa Belawa, Deni Kusuma mengatakan, laporan mengenai pergerakan tanah telah ia sampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cirebon. Dirinya menekankan pentingnya penanganan cepat, bukan hanya longsor namun juga termasuk perbaikan jalan rusak di sepanjang ruas Cipeujeuh – Kamarang. Ia juga menyoroti status Belawa sebagai desa wisata yang membutuhkan infrastruktur jalan layak demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
“Kami minta Pemkab segera memperbaiki akses jalan ini, apalagi Desa Belawa merupakan Desa Wisata yang memerlukan akses jalan yang baik untuk dilintasi,” tuturnya.
Peristiwa longsor di Ruas Jalan Cipeujeuh – Kamarang telah berlangsung lebih dari sepekan. Bahkan, longsor susulan kembali terjadi saat hujan deras mengguyur pada malam sebelumnya dan berlanjut di pagi hari ini.(Rio)